Thursday 20 March 2014

Kasih Orang Tua VS Kasih Anak

Sungguh begitu menyedihkan bagi seorang suami yang di tinggal istri menghadap ILAAHI ketika melahirkan anak pertamanya.
inilah yang di pernah di alami oleh jamz seorang lelaki gagah perkasa, yang istrinya meninggal dunia saat melahirkan anak pertamanya sekaligus terakhir.
jamz sangat terpukul, sedih, bingug, saat kejadian itu menimpanya.
tapi dia tidak boleh terpuruk oleh hal itu, karena ia harus merawat, mengasihi, menyayangi anaknya.
dia menyadari bahwa semua yang ada di dunia ini adalah milik tuhan yang maha kuasa, dan akan kembali kepada-NYA, termasuk juga istrinya,,,


Kesedihan pasti ada, shooock juga pasti ada, tapi dia harus bangkit demi anaknya.
kini mulailah hari-harinya di habiskan sama anak semata wayangnya, sambil mengenang mendiang istrinya.
tugas yang lumayan berat bagi seorang lelaki merawat bayi seorang diri tanpa dampingan seorang istri.
tapi jamz sanggup, siap, mampu, karena besarnya rasa cinta yang ia miliki kepada anak dan almarhumah istrinya.
walau ia harus menggunakan jasa baby sister karena dia sendiri juga bekerja.
bahkan ketika jamz sudah pulang dari tempat kerjanya, dia sendiri yang merawat anaknya dengan penuh kasih dan cinta.
memberinya minum susu, menimang, mengganti popok, dan tidur pun bersamanya.


Begitu besar rasa sayang jamz kepada anaknya, karena dia tidak ingin anaknya merasa kurang kasih sayang walau tanpa kasih sayang dari ibunya.
dan setelah dua setengah tahun lamanya, kehidupan jamz sudah tidak sesepi sebelumnya.
karena bayi kesayangannya sudah bisa berceloteh lucu.
sehingga suasana rumah yang tadinya begitu hening berubah sedikit agak rame.
hari-hari jamz begitu bahagia, begitu ceria, penuh canda tawa dengan anaknya yang sedang lucu-lucunya.
kebetulan jamz memiliki taman sendiri di sekeliling rumahnya.
sehingga setiap waktu luang yang di milikinya, sering di habiskan duduk di taman bersama anaknya.
ketika duduk di taman,,, anaknya bertanya ini dan itu,,,??? apa dan mengapa,,,???
dan jamz selalu menjawabnya dengan lembut dan penuh kasih.
gambar dari penelusuran google

bumi pun terus berputar, waktu pun terus berjalan, umur pun juga bertambah.
anak jamz sudah beranjak ke tahap mencari ilmu pendidikan atau sekolah.
selain memasukkannya ke dalam lembaga pendidikan.
jamz harus juga memibingnya, mendidiknya, ketika di rumah / di luar lembaga pendidikan.
karena bagi jamz, peranan orang tua juga sangat penting bagi kemajuan, keberhasilan anaknya.
memang jamz benar dan tidak sia-sia atas apa yang telah di lakukannya.
terbukti bahwa anaknya selalu mendapatkan hasil yang memuaskan di setiap mata pelajarannya.
dan tidak pernah melakukan hal-hal yang melanggar tata tertib dalam belajar.
berhasillah jamz dalam mendidik anaknya.


Setelah melalui proses, detik demi detik, menit, jam, hari, bulan, tahun di lalui.
kini anak jamz sudah menganjak dewasa.
perguruan tinggi adalah tempat anak jamz menuntut ilmu.
dan tugas jamz tinggal mengawasinya,,, memotivasinya,,, supaya anaknya bisa tahu mana yang paling baik dari yang terbaik untuk kehidupan dirinya sendiri.
dan lebih-lebih untuk orang lain juga.
legaaa pikiran jamz setelah anaknya berhasil dalam menuntut ilmu.
dan mendapatkan pekerjaan yang layak, atau bisa di bilang pekerjaan yang cukup enak.
jamz sangat bersyukur walau dia mendidik anak seorang diri.
tapi dia termasuk golongan orang-orang yang berhasil dalam mendidik anak.
Seiring berjalannya waktu kini jamz sudah menjadi seorang bapak yang tua renta.
dia pun berhenti dari pekerjaanya karena faktor usia.
dan kini giliran anaknya yang merawatnya.
kebiasaan yang dulu sering di lakukan, sampai sekarang juga masih sering di lakukan oleh jamz dan anaknya.
yaitu kebiasaan duduk di taman di waktu senggang.


Pada sore itu duduklah jamz di taman dengan anak lelaki satu-satunya.
tiba-tiba ada kupu-kupu cantik yang terbang kesana dan kemari.
kemudian jamz bertanya kepada anaknya "apa itu???" sambil membaca majalah anaknya menjawab "kupu-kupu"
jamz bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama "apa itu?" anaknya pun menjawab dengan jawaban yang sama tapi dengan nada yang agak keras.
mendengar nada suara anaknya yang lantang yang menandakan sedikit marah, jamz mecoba bertanya dan bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama.
al-hasil di pertanyaannya yang ke lima, membuat anaknya dalam puncak kemarahan dan membentaknya dengan suara yang sangat keras.


Kemudian jamz beranjak dari tempat duduknya sambil melambaikan tangannya, yang menandakan menyuruh anaknya diam.
kemudian jamz masuk ke dalam rumah, dan keluar dengan membawa buku diary di tangannya.
jamz membuka buku diary pribadinya pada halaman yang di tuju.
lalu kemudian jamz menyuruh anaknya untuk membaca halaman itu dengan suara keras.
mulailah anak jamz membaca buku diary bapaknya yang bunyinya "" ketika anakku berumur dua setengah tahun, aku duduk di taman bersamanya, dia menanyakan 25 pertanyaan yang sama, dan aku pun menjawabnya dengan 25 jawaban yang sama dengan penuh kasih lalu kemudian aku memeluknya""
setelah anaknya jamz membaca semua kata-kata itu, mendadak air matanya menetes.
menangis sambil memeluk erat bapaknya.
dan menyadari bahwa kasih sayang yang di miliki tak sebanding dengan kasih sayang ayahnya kepada dirinya selama ini.



14 comments:

  1. ehem lama nggak berkunjung ke sini..
    kangen :D

    ReplyDelete
  2. ehem lama nggak berkunjung ke sini..
    kangen :D

    ReplyDelete
  3. pernah dengar yang ini mbak intinya ketika kecil kita belajar bicara mereka tidak pernah marah dan mengeluh bahkan melakukan itu dengan bahagia namun saat usia orang tua sudah senja balasannya malah seperti itu yang lebih ngeri adalah memasukkan orang tua ke dalam panti jompo dengan alasan kesibukan

    ReplyDelete
  4. tadinya saya emosi ketika anaknya menjawab pertanyaan jamz dan menjawab dengan suara keras dan marah,( kurang ajar " dalam hati " ) tapi ternyata setelah membaca buku diary bapaknya dia menangis dan menyadari kekeliruanya,,,,
    dan emosiku ahirnya hilang dan turut haru....

    ReplyDelete
  5. Children can never love their parents more than the parents love them... most parents that is... I know I love my two children and would do most anything for them <3

    Thank you for your comments and G+'s, I really appreciate them all :)

    ReplyDelete
  6. Aduuuhh…. Sedihnya hatiku…. Jadi terharu…

    ReplyDelete
  7. kasih seorang anak memang jauh berbeda dengan kasih orang tua ya mbk..

    ReplyDelete
  8. ada pepatah mbak, kasih anak sepanjang badan kasih ibu sepanjang masa :)
    niche sharing mbak muya :) oya, saya mengundang mbak muya menulis di http://helofren.com :) makasih sebelumnya :)

    ReplyDelete
  9. jadi ingat ama ibu yang sedang d rumah.. :(

    ReplyDelete
  10. takkanlah dapat diperbandingkan dengan apapun atas kasih dan sayang serta cinta orang tua pada kita anak-anaknya.
    demikian juga yang terjadi pada kita terhadap anak anak kita.

    ReplyDelete
  11. Bak ibarat mengatakan kasih sayang orang tua tak dapat dinilai tanpa mengharap balasan tapi kasih sayang anak mengharap imbalan

    ReplyDelete
  12. kasih orang tua tiada duanknya :)

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungan kalian semua!!!
Hanya kata "terima kasih" lah yang bisa aku ucapkan
Salam sukses selalu dariku buat kalian semua!!!