Friday 17 January 2014

Jilbab putih menjadi kenangan

Sekitar 15 tahun yang silam di perkampungan yang teepencil dan sangat sepi, tinggallah seorang gadis yang imut cuek tapi sedikit pemarah sebenarnya gadis ini adalah gadis yang baik hati, dia sedikit pemarah itu hanya sifatnya yang belum menganjak dewasakarena walau dia dari kalangan orang biasa dalam segi materi atau bisa dibilang sedikit miskin, tapi dia dimanja oleh kedua orang tuanya sehingga menyebabkan pemikirannya yang tidak bisa dengan cepat tumbuh menjadi dewasa.
beda halnya dengan smartphone yang hanya dalam sekejab saja bisa menembus dunia, sampai ke lorong-lorong sekalipun.
ngomong-ngomong atau BDW si gadis ini pergi menuntut ilmu ke sebuah PONPES(Pondok Pesantren) setelah dia menggondol ijazah SLTP dari sekolahan di kampungnya tercinta.
bukanya dia bangga dengan ijazahnya tapi dia bahagia!!! karena hanya sampai disini  dia bisa menamatkan sekolahnya/maklumlah itu semua karena kondisi keuangan.
maka dari itu dia memutuskan pergi belajar ke ponpes atau mondok bahasa khususnya
Pada waktu itu dia naik kendaraan bus sebagai alat transportasi menuju tempat tujuannya
karena mau naik pesawat itu sangatlah tidak mungkin baginya hehehee
setibanya di pondok pesantren dia sangat takjub melihat kecantikan gadis-gadis berjilbab yang ada didepan matanya (sambil berkata mashaa allah tabaarakallah)
tapi diapun di penuhi dengan rasa canggung, grogi,minder dan sebagainya, karena ini adalah dunia baru yang didalamnya adalah semua hal-hal yang baru.
oooh yaa dia mengenakan jilbab putih kala itu, karena belum terbiasa jadi dia kelihatan sangat berbeda diantara teman-teman barunya.
tapi dia cuek  saja dalam   menyikapi tentang yang satu ini, karena dia tidak menomor satukan penampilan.
Dia disini bukan khusus untuk menuntut ilmu saja tapi dia juga harus bekerja membantu keluarga romo yai atau Bpk.kyai untuk imbalan dia makan. dan pastinya juga imbalan berkah dari pak kyai, dan juga karena keadaan ekonominya.
setiap hari dia membantu memasak di dapur karena kebetulan bu nyai menyediakan jajanan buat satriwan dan santriwati yang ingin membelinya.
dia tidak sendiri melakukan pekerjaan ini, kebetulan sepupunya yang bernama humairoh juga ikut keluarga romo yai
disana juga ada 3 kang-kang (cowok) mereka bernama iful,zain, dan kharis, mereka sangat baik terhadapnya(gadis kampung)
oohh yaa lupa belum kenalan. kenalan dulu yeaah nama gadis kampung ini adalah JG itulah nama panggilanya.
Dia termasuk beruntung karena dia bisa setiap hari bertemu dengan kang-kang hehehee
karena di pondok pesantren antara cowok dan cewek sulit untuk ketemu karena alasan peraturan.
hmmm karena seringnya bertemu mereka sangatlah akrab terhadap JG
Iful menganggap JG sebagai adiknya, karena iful menganggap jg ini sedikit bandel seperti adik kandungnya/asli gityuuu
kalau kharis menganggap JG sebagai teman dekatnya/close friend, tapi nggak mesra  lhooo
dan Zain ini sedikit berbeda, perasaanya ke JG adalah perasaan cinta, tapi sebaliknya JG tidak pernah mencintainya

Pada suatu hari JG pulang ke kampung halamannya untuk melepas rasa rindu kepada orang-orang yang disayanginya.
dan tanpa sepengetahuan JG tiba-tiba datanglah si Zain ini bertamu kerumah JG
terang saja JG mendadak malu,marah, campur aduk  bagaikan es campur. dan tanpa sedikitpun senang
akhirnya JG tidak menemui si Zain
anda bisa bayangkan bagaimana perasaan si Zain saat itu, datang jauh-jauh hanya ingin bertemu/bersilaturrahmi dengan seseorang yang dicintainya tapi apa yang ia dapatkan, kekecewaan atau bisa dibilang penghinaan karena pepatah mengatakan Tamu adalah raja ketika raja mendatangi rumah kita lantas kita tidak menemuinya itu berarti menghinanya.
sebenarnya si Zain ini datang tidak dengantangan kosong, dia datang dengan menggendong jilbab putih sebagai hadiah
tapi karena rasa kekecewaannya itu kemudian jilbab putih itu ia berikan kepada humairoh sepupu JG
Ini semua bukan berarti JG itu gadis yang sombong,angkuh,tidak tahu sopan santun, tapi ini hanya karena dia belum berpikir dewasa, dia hanya mementingkan rasa malu dan marah daripada menghargai orang lain.
pada zaman dulu memang berbeda dengan zaman sekarang, zaman dulu jika ada orang lain menggoda tentang cinta dan apalagi kita tidak mencintainya wuuuhhh semua darah naik drastis ke ubun-ubun.
beda dengan anak sekarang, seseorang menggodanya tentang cinta dia akan fine-fine saja dan menyentilnya dengan jari kelingkin twiiiiingg
yeahh setelah JG mulai berpikir dewasa, timbullah rasa penyesalan menyelimutinya,,, sembari bertanya kenap aku pernah melakukan itu???
tapi yang lalu telah berlalu dan itu tidak mungkin bisa diulang lagi
sekarang JG hanya bisa menjadikan semua ini sebagai pelajaran dalam hidupnya
dan menjadikan jilbab putih s yang tak pernah dimilikinya sebagai kenangan
salam hangat dari blog  muya cute

cukup sampai disini alur cerita ini, semoga kita semua bisa mengambil hikmahnya,,, untuk mencoba selalu berpikir dewasa sehingga kita menghargai apapun san siapapun itu

23 comments:

  1. Keren mbk
    jadi bisa mengintropeksi diri

    Saya juga merasakan itu,
    ketika dulu saya masih berfikir kanak-kanak dunia masih kanak-kanan
    ktka mau berfikit dewasa dunia juga dewasa....

    ReplyDelete
    Replies
    1. JG masih sangat polos, saya bisa mengerti perasaannya. Bisa jadi ia menjaga nama baiknya dan malu kepada orang tua karena tempat ia menuntut ilmu bukan sekolah umum.

      Hemmm.....

      Delete
    2. yaaa mbk mungkin itu juga penyebabnya..
      karena dikampung chan belum umumnya cowok maen kerumah cewek
      makasih mbk

      Delete
    3. Kalau di Kampung saya Cowok yang main ke rumah Cewek lho Mbak?

      Delete
    4. hehee ya kang sama saja..
      tapi waktu itu belum tradisi :-P :-D

      Delete
  2. yeah ronny.. memang sifat dewasa itu sangat pentung untuk menghadapi masalah" di kehidupan ini
    trims dah berkunjung

    ReplyDelete
  3. Nostalgia 15 tahun silam yang berkesan. bagus ceritanya, mbak...

    ReplyDelete
  4. semoga zain ngga sakit hati dan menerima perlakuan JG dengan keplosan juga, seperti halnya kepolosan JG, dan Zain tetap mencintainya....hmmmm

    ReplyDelete
  5. Kalo sekarang pake jilbab putih juga gpp ko' mba pasti masih cantik hehehe

    ReplyDelete
  6. memang hati tak bisa di tebak mbak.
    kira kira jilbab putihnya masih ada gak yah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehee nggk tau yaaa jilbabnya masih ada apa nggak?

      Delete
  7. tapi JG bukan penulis artikel yang sangat menarik ini kan..? hehee

    memang hidup butuh proses, dan kadang kesombongan diperlukan untuk hal hal yang hil.. hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. hwheee kira" JG penulis artikel ini nggk yuaaa...
      nggk pentinglah siapa JG toh ini masa lalu

      Delete
  8. Wah blog baru rupanya yah Mbak Muya
    Kapan selametanya nih? koq gak ngundang2 Mbak
    Menarik Jilbab Putih nya Mbak Muya? tapi kenapa
    Yah Mbak Muya nya Koq pakai nya Jilbab Coklat hhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehee selametanya kalau sudah dapat gaji dari ngeblog ajja kang saud .
      hmmm yeah jilbab putih nya nggk tau ilang kemana

      Delete
  9. asyik nih mbak muya buat blog baru :)
    semoga sukses ya mbak untuk blog baru nya Muya Cute

    ReplyDelete
  10. hehee yaa gitulah mas.. eeeyy tapi dia tidak menyesal karena jilbab putih itu dimiliki oleh muyasaroh eee eeeiitt humairoh
    :-D :-D

    ReplyDelete
  11. wah ini blognya baru ya mbak, soalnya rada asing saya :)

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungan kalian semua!!!
Hanya kata "terima kasih" lah yang bisa aku ucapkan
Salam sukses selalu dariku buat kalian semua!!!